Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 00:52:35【Sehat】867 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(45)
Sebelumnya: 16 spesies burung migran terpantau tiba di NTB
Selanjutnya: Mantan Ketua KPK Antasari Azhar meninggal dunia
Artikel Terkait
- Daftar makanan tinggi protein untuk bulking dan pembentukan Otot
- Sekolah asrama dorong pemerataan pendidikan di dataran tinggi China
- Anggota DPR: MBG menurunkan stunting, tingkatkan kualitas pendidikan
- 500 penjamah makanan SPPG di Tangerang sudah bersertifikat
- SPPG Mabes Polri di Rejang Lebong Bengkulu jamin keamanan pangan MBG
- 36 SPPG MBG di daerah 3T Lampung segera dibangun
- Kemenag: 5.623 peserta didik madrasah Batam terima manfaat Program MBG
- Bukan sekadar pesta kostum, ini sisi positif Halloween yang jarang diketahui
- UMKM binaan Pertamina raup Rp250 juta di ajang MotoGP Mandalika
- Polres Serang relokasi gelombang kedua warga terdampak radioaktif
Resep Populer
Rekomendasi

Sinergi ekonomi syariah menyukseskan Makan Bergizi Gratis

Tingkatkan kualitas MBG, 300 peserta ikuti Pelatihan Penjamah Makanan

BGN perkuat kapasitas penjamah pangan tingkatkan kualitas MBG

Kemenag: 5.623 peserta didik madrasah Batam terima manfaat Program MBG

Sulsel proyeksikan surplus beras 2 juta ton di 2025

Wali Kota Semarang pastikan penanganan banjir optimal

Ngak perlu biaya mahal, Ini cara bikin "black garlic" sendiri di rumah

Nikita keberatan terhadap vonis empat tahun & denda Rp1 miliar